Genomics and Science Dojo (GSD) adalah program pelatihan unik bagi para peneliti Indonesia di bidang genomik dan sains. Tidak seperti konferensi tradisional pada umumnya, GSD menggunakan pendekatan mendalam dan berdasarkan pengalaman yang memadukan prinsip-prinsip seni bela diri dengan pemikiran kritis dan praktik ilmiah untuk membantu peneliti mengembangkan keterampilan dan memajukan pekerjaan mereka.
Sekelompok ilmuwan berkumpul dalam lingkaran besar, merentangkan tangan ke depan dan melakukan sedikit latihan mindfulness. Mereka dipimpin oleh dua orang ‘Sensei’, Daniel Fatori dan Felipe Argolo, yang mengajarkan para peserta tentang kesadaran dan pentingnya dalam penelitian.
Praktik ini merupakan bagian dari Dojo Genomics and Science, sebuah program pelatihan peningkatan kapasitas non-tradisional bagi para peneliti genomik dan sains di Indonesia. Diselenggarakan dengan dukungan Kedutaan Besar Inggris di Indonesia, rangkaian pelatihan ini berbeda dengan program pelatihan penelitian lainnya.
Latihan Mindfulness
Diterjemahkan dari bahasa Jepang, The Genomics and Science Dojo (The GSD) dimaksudkan sebagai "Tempat Jalan". Hal ini dibangun berdasarkan prinsip-prinsip seni bela diri, di mana ilmu pengetahuan dikejar melalui latihan langsung keterampilan inti dan dengan “perdebatan,” yang melibatkan kritik dan pembelaan ide-ide seseorang dalam pertandingan. Hal ini mencakup sifat kritis ilmu pengetahuan yang sesuai dengan budaya masyarakat di Asia Tenggara, yang sering kali mendorong keterlibatan non-konfrontatif dibandingkan diskusi kritis terbuka.
Yuni Dwi Setiyawati, CEO Summit Institute for Development
“Ini adalah cara pelatihan baru yang dilakukan bagi para ilmuwan di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas mereka, menganalisis data, meningkatkan penggunaan bahasa Inggris untuk naskah mereka, dan mempublikasikan karyanya di jurnal peer review, sehingga ada dampaknya dalam hal apa pun. seperti yang telah mereka lakukan di Indonesia,” kata Yuni Dwi Setiyawati, CEO Summit Institute for Development.
Tidak seperti konferensi tradisional yang berfokus pada presentasi hasil penelitian, GSD bertujuan untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang imersif dan berdasarkan pengalaman dalam bidang genomik dan sains. Dalam GSD, peneliti diundang untuk berbagi ide, menantang orang lain, dan menerima masukan dari rekan untuk mengembangkan idenya. Hal ini juga mencakup praktik berpikir kritis, psikologi positif, dan bahasa Inggris untuk mempertajam pemikiran dan keterampilan retoris, semuanya digabungkan ke dalam pendekatan yang disebut sebagai “Shinjitsu,” yaitu pencarian kebenaran.
Rangkaian tersebut terdiri dari The Dojo Sprints 1-3, The Shinjitsu Tournament, dan The Workshop yang diadakan pada tanggal 25 Januari hingga 10 Maret 2024, di Jakarta dan Lombok. Sepanjang sesi, peserta mengikuti kelas yang diajarkan oleh “Sensei,” bertukar ide dan pengetahuan, menjalin koneksi baru, dan juga menikmati waktu bersama di gedung beton Jakarta dan di tepi pantai Kuta Mandalika yang indah di Lombok.
Senseis
Tidak akan ada Dojo tanpa Sensei. Sensei memainkan peran penting dalam pembelajaran dan pengembangan peserta. Sensei adalah mentor, sekelompok ahli internasional dan nasional yang berbagi keahlian mereka di bidang genomik dan disiplin ilmu lainnya. Mereka membimbing peserta dalam meningkatkan kemampuan analisis data mereka, serta keterampilan komunikasi publik mereka. Sensei juga membantu peserta dalam menulis makalah ilmiah, memastikan mereka menyampaikan analisis dan argumen ilmiah berkualitas baik, serta menampilkan "faktor WOW" terbaik mereka.
Daftar Sensei yang berpartisipasi dalam kegiatan GSD:
Daniel Fatori, Ph.D, from University of São Paulo Medical School. | |
Felipe Argolo, MD, Ph.D, University of Sao Paulo, Brazil. | |
dr. Ariel Pradipta, M.Res, Ph.D, Dept. Biochemistry and Molecular Biology, Medical Department University of Indonesia / Chief Scientific GSI Lab | |
Prof. dr. Rina Agustina, M.Sc, Ph.D, Professor of Nutrition at Department of Nutrition and Chair of Human Nutrition Research Center, IMERI Faculty of Medicine Universitas Indonesia | |
Dr. Anuraj Shankar, D.Sc, Head of Community Health Research at OUCRU Indonesia | |
Prof. Setia Pramana, S.Si, Ph.D, Head of Data Processing and Analysis, Statistics Indonesia – Indonesia. | |
Peter Lubell-Doughtie, Chief Technology Officer ONA |
Peserta
GSD terdiri dari 60 peserta dari 25 institusi, banyak di antaranya melakukan perjalanan jauh ke Jakarta dan Lombok untuk mendapatkan kesempatan langka ini. Program ini menarik peserta dari berbagai disiplin ilmu dan berbagai pekerjaan. Instansi yang bergabung antara lain Universitas YARSI, Universitas Brawijaya, Universitas Gajah Mada, Universitas Sumatera Utara, Badan Riset dan Inovasi Nasional,Lembaga Vaksin Biologi, INBIO Indonesia, dan masih banyak lagi.
Fachrur and Naila, Peserta dalam acara GSD
Fachrur Rizal Mahendra begitu bersemangat untuk bergabung di GSD. Fachrur yang saat ini berstatus mahasiswa Magister IPB University di Bogor, Jawa Barat, melihat peluang untuk bisa terhubung dengan peneliti lain dari berbagai disiplin ilmu.
“GSD memberikan akses diskusi dengan berbagai peneliti dan mentor yang ahli di bidangnya,” ujarnya. “Kita mendapatkan berbagai wawasan tentang metode penelitian yang sebelumnya kita tidak mengerti dan setelah itu kita dapat menerapkannya dalam penelitian kita”.
GSD juga menyambut sejumlah peneliti yang bergabung dari berbagai tingkat akademis, karena bertujuan untuk memfasilitasi pembelajaran berdasarkan pengalaman dan meningkatkan pemikiran kritis di antara para peneliti dari berbagai tingkatan.
Meski Naila Salsabila Mawardi baru saja lulus dari Universitas Brawijaya beberapa bulan yang lalu, ia sudah begitu bersemangat untuk mengikuti workshop ini sejak hari pertama. Meski memiliki pengalaman yang jauh lebih sedikit dibandingkan rekan-rekannya, Naila menunjukkan minat dan komitmen yang kuat untuk mengikuti workshop tersebut. Dia mengambil kesempatan untuk terlibat, belajar dan berpartisipasi aktif dalam setiap diskusi dan kelas. Komitmen kuat Naila akhirnya terlihat dengan mendapat tempat untuk mengikuti Workshop di Lombok.
“Dari pengalaman dan tingkat keahlian, kami tidak diajarkan hal seperti ini di sebagian besar universitas di Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara saya dengan peserta lain yang sudah memiliki gelar PhD,” ungkapnya. “Lokakarya ini penting khususnya bagi para ilmuwan di Indonesia, karena ini benar-benar dapat mengubah cara kita melakukan sains di Indonesia.”
Pembukaan Acara GSD
GSD secara resmi diluncurkan pada 19 Januari 2024. Acara peluncuran dimulai dengan pidato pembukaan yang menginspirasi dari Kedutaan Besar Inggris, yang menandai malam yang didedikasikan untuk mengejar pengetahuan dan keunggulan. Di antara pembicaranya adalah Dr. Anuraj Shankar, yang menjelaskan kendala umum dalam desain dan pelaksanaan penelitian untuk landasan ilmiah yang kuat. Dr. Ariel Pradipta kemudian membimbing peserta melalui awal perjalanan penelitian mereka, memberikan nasihat yang sangat berharga dalam memulai pencarian pengetahuan. Peragaan perdebatan yang menarik oleh Dr. Shankar dan Dr. Pradipta memamerkan kesenian dan ketelitian yang dibutuhkan dalam dunia ilmiah, membuat para penonton terinspirasi.
Dojo Sprints
Meskipun tujuan utama GSD adalah untuk membekali para peneliti dengan sistem pendukung terbaik untuk menghasilkan dan mempublikasikan naskah ilmiah, pelatihan ini juga membekali peserta dengan keterampilan untuk melakukan penelitian berkualitas tinggi. Hal ini dicapai melalui Dojo Sprints 1-3 yang diadakan pada tanggal 25 Januari hingga 17 Februari.
Dojo Sprint 1: Sensei Felipe Argolo membimbing peserta tentang mindfulness dan awareness dalam penelitian. Sensei Daniel Fatori dan Ariel Pradipta membahas tentang mendobrak tradisi, membangun hubungan horizontal, dan mengatasi hambatan ilmiah. Dalam workshop presentasi “Angka WOW”, masing-masing tim mempresentasikan rancangan grafik atau gambar untuk mewakili datanya. Para Senseis dan tim lainnya memberikan saran dan masukan untuk menyempurnakan dan menyempurnakan angka yang diusulkan. (Foto tersemat Dojo Sprint 1, jika tersedia).
Dojo Sprint 2: Senseis membahas topik-topik seperti hipotesis dan kepalsuan, desain studi, keterbatasan, pedoman, eksplorasi ketidakamanan, dan ikhtisar teknologi pengurutan. Sensei Felipe menutup Sprint 2 dengan pengenalan bioinformatika, termasuk pohon filogenetik. (Foto tersemat Dojo Sprint 2, jika tersedia)
Faris Izzatur Rahman dari GSI Lab berpartisipasi sebagai penanya dalam kegiatan Dojo Sprint # 2
Dojo Sprint # 3: Peserta belajar tentang mengembangkan regulasi emosional dalam lingkungan ilmiah dan berlatih berdebat menggunakan gaya "pertarungan" yang disebut "sparring". Sesi ini mempertajam keterampilan komunikasi ilmiah mereka, menekankan sains berkualitas tinggi dan berpikir kritis. Mereka menjelaskan proyek penelitian mereka dalam dua menit dan menerima pertanyaan dari lawan yang menantang ide, metodologi, atau aspek lainnya. Pihak yang menentang mengajukan argumen yang kuat, sementara tim yang presentasi mempertahankan idenya.
Sesi ini mempersiapkan peserta untuk Turnamen, di mana mereka akan bersaing untuk mendapatkan tempat di Lokakarya Genomics dan Sains yang diadakan pada tanggal 6-10 Maret di Lombok. Selain itu, untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan debat, Sensei Ariel Pradipta berbagi sesi tentang analisis informatika genomik tingkat lanjut dan interpretasi visualisasi, menyempurnakan "faktor WOW" dalam penelitian mereka. Sprint # 3 juga menjadi persiapan format turnamen eliminasi ganda.
Turnamen Shinjitsu
Puncak dari GSD, Turnamen, adalah serangkaian sesi "Sparring" yang diselenggarakan sebagai kompetisi eliminasi ganda yang diadakan di Universitas YARSI pada tanggal 2 Maret 2024. Format ini memberikan kesempatan kepada tim yang kalah untuk menebus diri mereka sendiri. 3 tim terbaik akan mendapatkan tempat dalam Workshop, dimana mereka mendapatkan sesi mentoring intensif dengan Senseis dan rekan-rekannya untuk mengembangkan naskah berkualitas tinggi. Sedangkan 12 tim lainnya dipilih berdasarkan skor mereka setelah kegiatan dan partisipasi selama Dojo Sprints.
Tiga pemenang Turnamen Shinjitsu adalah Summit Institute for Development sebagai Juara I, Badan Riset dan Inovasi Nasional sebagai Juara II, dan Universitas YARSI sebagai juara III.
Kegiatan Turnamen Shinjitsu juga ditayangkan secara live di YouTube Summit Institute for Development, yang bisa di check di website SID.
Presentation of team from RSIA Stella Maris Medan - Universitas Sumatera Utara
Sparring session livestreamed
Research Posters of participants
Third Winner, YARSI University
All Shinjitsu Tournament participants
The Workshop
Berbeda dengan The Dojo Sprints dan Shinjitsu Tournament, Workshop diadakan di Lombok. Pada tanggal 6-10 Maret 2024, para peserta dipersilakan untuk menginap di Raja Kuta, Lombok Selatan.
Selama lima hari ini, mereka berkesempatan untuk menyempurnakan naskah penelitiannya dengan dibantu oleh para Sensei, serta memperoleh lebih banyak pengetahuan tentang pemahaman penulisan naskah, penerbitan jurnal, Bioinformatik, Machine Learning dan AI, dan masih banyak lagi.
Namun tidak hanya itu, para peserta juga berkesempatan berkeliling Lombok Selatan dan mengunjungi Sade, desa adat Lombok, serta berkumpul dalam jamuan makan malam apresiasi. Workshop diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada peserta.
Selama Acara Workshop
Selama Acara Workshop
Penampilan Karya Lokal Indonesia, Sade Village
Impact
Meskipun program ini mungkin tampak intensif, untuk itulah The Genomics and Science Dojo dirancang. Ditujukan untuk meningkatkan status kesehatan dan kebijakan di Indonesia, proyek ini berfungsi untuk memfasilitasi para peneliti dengan dukungan terbaik untuk memastikan bahwa data yang belum dianalisis dipublikasikan di jurnal berdampak tinggi. Setelah Lokakarya, lima belas publikasi diharapkan dari para peneliti yang berpartisipasi. Publikasi pada jurnal-jurnal tersebut diharapkan dapat membawa perubahan baik pada kebijakan kesehatan nasional maupun global.
Selain pengembangan manuskrip, The Genomics and Science Dojo juga memberikan peluang bagi para peneliti untuk belajar dari rekan-rekan mereka, membangun kolaborasi interdisipliner, dan meningkatkan keterampilan komunikasi sains mereka. Program ini juga bertujuan untuk menghilangkan hambatan ilmu pengetahuan dengan membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat, meningkatkan jumlah publikasi ilmiah para peneliti Indonesia, dan pada akhirnya memperluas ekosistem ilmu pengetahuan di Indonesia.
Hera dan Partnernya, Edward Sutanto, Menjadi Juara Pertama di The Shinjitsu Tournament
"Sebagai peneliti tahap awal, saya merasa diskusi dan wawasan yang dibagikan selama sesi ini sangat berharga. Sesi mentor sejawat, khususnya, sangat memperkaya. Secara keseluruhan, lokakarya ini tidak hanya memperluas pengetahuan saya tetapi juga menghidupkan kembali semangat saya untuk melakukan penelitian akademis dan menulis.” Kusuma Herawati yang menjadi juara pertama turnamen The Shinjitsu mengatakan.
Dr Anuraj Shankar, salah satu pendiri GSD, menyatakan mengenai proses adaptasi peserta yang begitu cepat, dan dengan cepat bisa berprogress lebih baik selama kegiatan GSD ini.
Dr. Anuraj Shankar memberikan kesan pesan di kegiatan workshop GSD
“Dimulai dari Sesi Dojo pertama di bulan Januari, para peserta mempunyai beberapa ide tentang apa yang mereka coba lakukan, mereka benar-benar mengalami kemajuan dalam keterampilan mereka di Dojo dan Turnamen. Dalam kegiatan Workshop tersebut, banyak diantaranya yang sudah menyelesaikan naskahnya. Ini pertama kalinya di Indonesia saya melihat peserta mendapatkan kemampuan yang sangat aktif untuk kegiatan Dojo ini, sangat terpacu untuk melihat ini ke depan dan selanjutnya,” tutupnya.
Maukah Anda bergabung dengan kami di Dojo Genomik dan Sains berikutnya?
A recap video of all The Genomics and Science Dojo
Kami berterima kasih kepada Kedutaan Besar Inggris di Indonesia atas dukungannya yang tiada henti terhadap program GSD. Dukungan mereka sangat penting dalam memberikan pelatihan yang berharga dan mendorong pembentukan ekosistem penelitian ilmiah di Indonesia. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kolaborator kami: GSI Lab and Academy, OUCRU Indonesia, IMERI Universitas Indonesia yang menyukseskan program ini, termasuk Universitas YARSI atas dukungan kuatnya terhadap Turnamen ini.
The Genomics and Science Dojo is a collaborative initiative of:
Comments