Kedatangan Bapak Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meramaikan booth Konsorsium Layanan Primer dimana Summit Institute for Development (SID), ThinkWell Institute serta mitra lainnya bergabung bersama dalam acara Launching Integrasi Layanan Primer (ILP). Para peserta yang mayoritas berasal dari Dinas Kesehatan seluruh Indonesia serta mitra lainnya sangat antusias mengunjungi booth, menandakan rasa ingin tahu mengenai pelaksanaan transformasi layanan primer.
Hari ini 31 Agustus 2023 terlaksana Launching Nasional Integrasi Layanan Primer dan Penguatan Perencanaan Pembangunan Kesehatan, dengan slogan “Pelayanan kesehatan primer kuat, Masyarakat sehat”, acara tersebut dilaksanakan di Jakarta International Expo (JIExpo) Convention Center Jakarta.
Booth SID juga ramai dikunjungi oleh pegiat kesehatan di seluruh Indonesia yang sangat tertarik mengenai Konsorsium Primary Health Care, diantaranya adalah dr. Ellya dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie yang baru saja dikunjungi SID pada Selasa lalu (29/08/2023) di Pidie dalam rangka diskusi peluang kolaborasi lanjutan dalam mendukung layanan berbasis tim (team based care), transformasi digital kesehatan dengan standar pertukaran Fast Healthcare Interoperability Resource (FHIR) dan penilaian dampaknya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa Barat rekan dari Papua dan wilayah lainnya di Indonesia juga sangat antusias melangkah ke depan menyongsong penerapan ILP dengan transformasi digital sebagai salah satu pilarnya.
SID dan Digital Transformation Office-Pusdatin, Kementerian Kesehatan RI sedang bekerja untuk merampungkan FHIR Implementation Guide bagi Indonesia. Harapannya dapat menjadi rujukan nasional agar terwujud ekosistem pertukaran data dari masyarakat ke layanan primer, hingga rujukan.
Dalam konsorsium, peran SID bersama mitra-mitra utama yaitu melakukan asesmen kesiapan digital kabupaten dan membuat peta jalan bersama mitra di wilayah untuk selanjutnya menerapkan praktik baik paket layanan yang dapat mendekatkan fasilitas kesehatan, melaksanakan layanan berbasis tim dengan pendekatan siklus hidup dan yang paling penting adalah penggunaan data untuk aksi dengan adanya dasbor-dasbor pemantauan wilayah setempat yang dapat diakses hingga level desa maupun unit dibawahnya. Dampak dari intervensi ini akan lebih lanjut dianalisis agar dapat ditindaklanjuti dengan upaya peningkatan berkelanjutan.
Sekilas tentang ILP…
Kementerian Kesehatan menghidupkan kembali program promotif dan preventif di layanan primer untuk meningkatkan kesehatan masyarakat sesuai dengan transformasi sistem kesehatan. Pada acara Webinar Series Seri 1, Wakil Menteri Kesehatan, Prof. Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan pentingnya transformasi layanan primer dalam enam pilar. Integrasi layanan primer mencakup siklus hidup, jejaring pelayanan, dan pemantauan wilayah setempat.
Transformasi kesehatan primer ini diharapkan akan membawa perubahan positif dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang lebih terfokus dan komprehensif bagi masyarakat, melalui kolaborasi dan pendekatan yang berkelanjutan.
Pengalaman berharga selama acara tersebut berlangsung dirasakan oleh tim SID, yang memberikan kesempatan untuk SID dikenal oleh khalayak umum. Ibu Yuni selaku pemimpin SID menekankan kepada mitra yang mengunjungi booth konsorsium, bahwa SID bekerja dekat dengan mitra dari berbagai level dengan tujuan utama memberikan manfaat bagi masyarakat. SID selaku organisasi lokal terus menjunjung tinggi kualitas program yang dilaksanakan bersama mitra guna mencapai standar global. SID terbuka akan adanya peluang kolaborasi bersama mitra-mitra seluruh Indonesia.
“Acara launching-nya tadi sangat berkesan sebagai momen untuk menyebarluaskan agenda-agenda SID bersama mitra sehingga dapat dikenal lebih luas oleh berbagai pemangku kepentingan kesehatan baik dari tingkat nasional maupun subnasional (provinsi dan kabupaten/kota).” Tutur Edward Sutanto sebagai NextGen Project Lead SID
Ditambahkan pula oleh Isca Amanda selaku ahli di bidang Health Informatics SID, bahwa diperlukan adanya pengenalan mendalam terkait FHIR utamanya bagi mitra yang tidak memiliki latar belakang teknis (IT). Hal ini penting agar dapat bersama-sama mengakselerasi transformasi digital di layanan primer dengan menggunakan standar pertukaran data FHIR.
Oleh karena itu, kurikulum FHIR bagi non pengembang (non developer) dan asesmennya sedang dikembangkan oleh SID dan akan segera dilaunching untuk membantu peningkatan kapasitas semua pihak yang terlibat dalam agenda transformasi digital kesehatan di negeri ini.
Comentarios