
Pandemi virus SARS-Cov-2 yang kemudian disebut dengan COVID-19 membuat semua masyarakat waspada akan penyebarannya yang pesat, termasuk negara Indonesia. Panduan pencegahan dan penanganan COVID-19 tersebar luas di media, namun bagaimana dengan kelompok tertentu seperti ibu hamil dan menyusui dalam menghadapi COVID-19 ini? Berikut beberapa rekomendasi yang telah diulas dari WHO, UNICEF, pemerintah Indonesia dan penelitian untuk ibu hamil dan menyusui dalam mengantisipasi COVID-19.
- Ibu hamil dan menyusui diupayakan dapat mencegah COVID-19 semaksimal mungkin dengan cara:
- Mencuci tangan secara teratur dengan menggunakan sabun
- Gunakan cairan antiseptik dengan kandungan alkohol minimal 60% bila tidak tersedia air dan sabun
- Menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin dengan tisu atau lengan bagian dalam, membuang tisu yang terkena percikan lalu mencuci tangan dengan air dan sabun
- Menjaga jarak minimal 1 meter terutama dengan orang yang sakit
- Hindari menyentuh wajah, mata, hidung dan mulut dengan tangan yang kotor
- Hindari bersalaman
- Menghindari kerumunan, perkumpulan dan bepergian yang tidak perlu
- Menjaga pola makan dengan konsumsi banyak protein, sayur dan buah-buahan, serta multivitamin. Ibu hamil mengkonsumsi 300 kalori lebih banyak dari sebelum hamil dan ibu menyusui mengkonsumsi 700 kalori lebih banyak pada saat hamil
- Multivitamin yang dianjurkan adalah suplemen yang mengandung asam folat, zat besi, yodium, vitamin C dan vitamin B komplek
- Apabila ibu hamil merasakan gejala seperti demam, batuk, atau sesak nafas dapat menghubungi petugas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut
- Jika ibu hamil terkonfirmasi positif COVID-19:
- Memberikan informasi yang jelas kepada petugas kesehatan terutama mengenai keluhan dan jadwal persalinan
- Tetap harus ditemani saat melahirkan
- Diberikan penghilang nyeri yang tepat
- Tidak perlu dilakukan operasi caesar, jika tidak ada komplikasi
- Jika memungkinkan, jadwal kelahiran sudah ditentukan dengan lahir pervaginam dengan bantuan induksi untuk mencegah kelelahan
- Meskipun belum ada kasus yang menunjukkan bahwa ibu yang positif COVID-19 akan melahirkan bayi positif pula, jika bayi yang lahir memperlihatkan gejala COVID-19, bayi dapat dirawat di neonatal care dan diisolasi dengan perawatan yang intensif
- Bagi ibu menyusui positif COVID-19:
- Virus SARS-Cov-2 atau COVID-19 tidak terdeteksi dalam kandungan ASI sehingga tidak ada larangan untuk menyusui bayi
- Dapat menghindari hal-hal yang dapat menularkan virus seperti cuci tangan sebelum menyusui dan memegang bayi, dan menggunakan masker saat menyusui
- Jika ibu khawatir akan menularkan virus ke bayinya, dapat memompa ASI dan diberikan ke bayi pada tempat yang bersih dan higienis atau mencari donor ASI
- Rutin membersihkan permukaan benda-benda dengan disinfektan
Sebagai tambahan informasi, sampai saat ini para peneliti dan ahli masih mengkaji komplikasi yang disebabkan COVID-19 pada ibu hamil dan menyusui. Selain itu, belum ada kejelasan apakah ibu hamil yang positif terinfeksi COVID-19 dapat menularkan virus tersebut ke dalam janinnya atau tidak.
Penulis : Ardina Ulya
Editor : Iqmi Qaisah Ali, Mazidatun Maftukhah, M. Billy Ryan Putra